Hidup Adalah Pilihan

|0 komentar
Ada dua buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakan akarku dalam-dalam di tanah ini dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.
Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang. 

Bibit yang ke dua bergumam. “Aku takut, jika ku tanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah di sana sangat gelap?, Dan jika kuterobos tunasku ke atas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti terkoyak.

Apa yang terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya?, dan pasti jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.

Dan bibit itupun menunggu dalam kesendirian.
Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah dan menemukan bibit yang ke dua tadi, dan mencaploknya segera.

Renungan 

Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alas an-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan. Maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan,maka pilihlah dengan bijak.

Kasih Sayang itu Isyarat Alam dari-Nya

|0 komentar
"Di dunia ini tak ada yang tak berarti, semua yang diciptakanNya punya makna sndiri."Meski burung-burung usianya pendek, mereka dengan riang terbang bebas di langit,mencari makan buat mengisi perut mereka atau buat anak-anak mereka yang ditinggalkan disarangnya.Tanpa kenal lelah,setiap hari begitu seterusnya.Seolah mereka tahu prinsip bertahan hidup harus cari makan.Spesies yang lainnya juga begitu,selalu peduli dengan keluarganya msing-masing. Mereka berkasih sayang satu sama lain.Seakan mereka tau untuk meneruskn generasi mereka harus hidupi anak-anak mereka. Sungguh,betapa kasih sayang Tuhan kpd setiap makhlukNya."

Bagaimana menurut Anda ?.....

Burung-burung terbang dg nyanyian merdu mereka menyambut mentari pagi.Sungguh setiap makhluk di muka bumi ini telah ditetapkan masing-masing rezeki dari-Nya. Namun lihat..,peterbang ulung ini terus berusaha mencari demi anak-anak kesayangan mrk yg sdg menunggu di sarang.

Manusia dan Tugas Kosmiknya

|0 komentar
17 Januari 2010 pukul 2:00 ·

Manusia Memiliki Tugas Kosmik

Manusia adh ciptaan (makhluk) Tuhan paling baik dan paling istimewa. Tuhan sendiri memberikan kpd manusia penghormatan dan mengunggulkannya atas ciptaan-Nya yg lain.(buka QS.Al-Isra,17:70). Sbg khalifah,manusia diberikan kebebasan oleh Tuhan utk mengelola alam yg sudah dirancang dgn segenap potensi dan ketersediaan bahan-bahan yg diperlukan bagi kehidupan sampai hari kiamat.

Alam adalah Titipan Tuhan

Dlm sejumlah ayat Al-Quran Tuhan menyatakan bahwa sluruh alam semesta adh milik-Nya (kaji QS. Al-Baqarah, 2: 284). Manusia diberi izin tinggal di dlmnya utk sementara dlm rangka memenuhi tujuan yg dah direncanakan dan ditetapkan Tuhan (baca QS.Al Ahqaf,46:3) Degn begitu alam bukanlah milik hakiki manusia. Kepemilikan manusia hanyalah amanat, titipan atau pinjangan yg pd saatnya hrs dikembalikan dlm keadaannya spt semula. Titipan tsb selanjutnya akn didistribusikan kembali bg org atau generasi sesudahnya sampai saat berakhirnya usia alam semesta (hari kiamat).

Penciptaan Alam Tidaklah Sia-sia
Seperti juga manusia, alam adh jg ciptaan dan anugerah atau karunia Tuhan. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Tuhan menciptakan alam semesta bukanlah tanpa tujuan, sisa-sisa atau main-main (plajari QS.Annis,4:190-191)

Bertindak Bebas adalah Bertindak Etis
Jika manusia diberi hak atau izin memanfaatkan alam bg kebaikan dan kebahagiaan dirinya, maka utk ini manusia diperintahkan agar bertindak sesuai dg aturan-aturan moral dan etika kemanusiaan.

Etika paling sentral yg ingin ditegakkan adh keadilan, kemaslahatan, martabat manusia, kesejahteraan dan kerahmatan semesta. Imam Al-Ghazali (w.1111 M) menyebutkan dlm bukunya yang terkenal "Al Mustasshfa fi ilm al Ushul bahwa tujuan agama adlh melindungi 5 hal : keyakinan personal (hifzh al Diin), jiwa-raga (hifz al Nafs), Akal pikiran (hifzh al 'aql), keturunan (hifzh al nasl) dan kekayaan/hak milik (hifzh al maal). Dan adh tidak mungkin bahwa manusia dpt hidup dg baik dan berkesejahteraan tanpa adanya perlindungan thp lingkungn alamnya (hifzh al bi-ah)

Merusak Alam berarti Membunuh Manusia
Tindakan moral-etik dg demikian tdk hnya berkaitan dg relasi antar manusia,tetapi jg dg alam. Maka hak manusia utk memanfaatkan alam tdk berarti membolehkannya mengganggu merusak, dan bahkan menghancurkan kesimbangan ekologinya yg memang sudah ditetapkan-Nya dlm pola yg demikian indah dan hamonis.

Eksploitasi tanah dan penebangan pohon-pohon dan hutan dibabat secara liar.Tindakan tdk bertanggungjwb tsb akn menimbulkan bahaya besar bg keseimbangan ekologi, dan dlm waktu berikutnya akn membunuh manusia baik secara pelan-pelan maupun cepat.

Berkali-kali Tuhan mengecam manusia yg merusak alam.Dia sangat tdk menyukai org2 yg melakukan kerusakan di muka bumi (baca QS.2:60,205; 07:56.85,28:88,26:183 dll). Tindakan merusak alam mrupkn bntuk kezaliman dan kebodohan manusia. AlQuran yg menggambarkan kebinasaan bangsa-bangsa kuno akibat tindakan merusak alam. Semua perbuatan manusia yg dpt merugikn kehidupan manusia mrupakan perbuatan dosa. Maka, ingat Nabi kita SAW.siapa aja baik secara individu maupun kelompok yg melihat tindakan tsb dia berkewajiban menghentikannya melalui segala cara yg mungkin dan dibenahi. Dan negara sbg pengawas alam berkewajiban menyeretpelakunya ke pengadiln agar mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Alam juga untuk Manusia Masa Depan

Islam menuntut kpd manusia utk menyelidiki dan memahami pola2 Tuhan dlm alam. Termasuk dlm hal ini adh pola perawatan dg penuh kasih sayang, bersahabat membuatnya menjadi indah,perhatikan firman Tuhan QS.88:17-21

Agama ini menuntut manusia utk menghidupan tanah2 yang tdk produktif (ihya al mawat) dg menanaminya pohon-pohon atau tanam-tanaman, bukan hanya utk kepentingan manusia hari ini tetapi juga utk generasi manusia masa depan. Tuntutan ini tdk hanya utk setiap individu hari ini tetapi berlaku sepanjang masa, bahkan sampai sebelum dunia ini kiamat. Sebuah Hadit Nabi SAW menyatakan : "Jika tiba waktunya hari kiamat, sementara di tanganmu masih ada biji kurma, maka tanamlah segera"(HR.Ahmad)

(Sumber: Fachruddin M. Mangunjaya dkk, 2007. "Menanam Sebelum Kiamat": Islam, Ekologi, dan Gerakan Lingkungan hidup, Yayasan Obor Indnesia lho, Jakarta h.3-7) 

Menjaga pohon yg Anda tanam seperti Anda menjaga kehidupan Anda dan umat manusia di dunia ini

Alam ini amanah dari Tuhan : sebuah intropeksi Jiwa

|0 komentar
17 Januari 2010 pukul 7:26

Pemeliharaan lingkungan hidup merupakan penentu keseimbangan alam. Dalam konteks pelestarian lingkungan, pemahaman ini sudah kita dengar sejak lama. bahkan pelajaran ilmu alam seolah tidak henti-hentinya mengajarkan bahwa semua komponen baik berwujud makhluk hidup maupun komponen alam lainnya, merupakan sebuah kesatuan yang harus berjalan seimbang dan tidak boleh timpang satu dengan yang lain. Namun dalam tataran aplikasinya, manusia harus banyak mengkaji serta mempertanyakan efektivitas hasil dari upaya-upaya yang ada. Dan tentunya setelah semuanya disadari, manusia layak melakukan intropeksi atas berbagai potret bencana yang terjadi di belahan bumi belakangan ini. Sudah tepatkah mereka dalam melaksanakan amanat sebagai pengendali ekosistem alam ? ataukah kerusakan demi kerusakan menjadi sebuah proses alami yang tidak mungkin terkendali ?

Alloh dalam al-Quran memfirmankan tentang dimensi alam semesta dalam beberapa perspektif dlam surah al-Hadid :4.

Dalam ayat ini Alloh memaparkan bahwa secara makro alam semesta terpusat pada dua tempat, langit dan bumi. Mungkin karena selama ini akal manusia masih sangat naif untuk mampu menjangkau alam lain selain keduanya. Hanya saja sunatulloh dalam wacana alam menentukan situasi di bumi sebagai obyek dominan, selain pembicaraan seputar lam akhirat. Dengan sebab itulah, kalam Al-Quran dalam bagian berikutnya mulai mengilustrasikan kondisi bumi dan segala isisnya dengan corak dan keberagaman yg ada. tersebutdalam QS. Al-Baqarah,2:164)

Alloh menggariskan takdirNya atas bumi, pertama kalinya dengan memberikan segala fasilitas terbaik bagi semua penghuni bumi. Diciptakanlah lautan yang maha luas dengan segala kekayaan di dalamnya. Air hujan yang menghidupkan bumi setelah masa-masa keringnya. Belum cukup dengan itu semua, Alloh mempermudah polesankehidupan di muka bumi dengan menciptakan hewan, tumbuhan, angin dan awan di angkasa, sebagi teman hidup manusia.
Setelah selesai dengan segala penciptaan-Nya, Alloh hanya memberikan sebuah titipan amanah kepada manusia, dalam QS.al-A'raaf:56
"Dan janganlah kalian membuat kerusakan di atas muka bumi setelah Alloh memperbaikinya".

Manusia merusak bumi dan segala isinya setelah sekian banyak nikmat telah Alloh berikan kepada mereka. Kerusakan moralitas agama menjadi awal mula sebelum kemudian ambisi duniawi menjadi penentu rusaknya tatanan lingkungan di atas muka bumi ini.

(Sumber :KH. An'im Falahuddin Mahrus/Pengasuh Ponpes HM Lirboyo Kediri.dikutip dari Kata Pengantar Beliau terhadap buku "Konservasi alam dalam Islam karya Fachruddin M. Mangunjaya,Yayasan Obor Jakarta.2005.) Sudut terkecil dari Bumi kita.Pegunungan hijau yang menyejukan mata. masih banyak lagi panorama dan fenomena indah lainnya dan memukau pikiran dan perasaan makhluk hidup yang tinggal di sini. Syukuri dan jaga dengan baik amanah alam ini.

 Galaksi:jutaan bahkan miliaran bintang dan benda angkasa lainnya yang berputar pada porosnya. Semuanya teratur dlm keharmonian gerakan alam semesta.Sungguh dahsyat Tuhan alam semesta.Keseimbangan ini akan terganggu jika ada sebagian alam rusak,akan berpengaruh pada tatanan kosmos.Karena itu smua adh satu kesatuan yg telah diperhitungkan oleh Alloh Maha Teliti.Inilah planet kita,tempat kita dilahirkan dan untuk sementara waktu kita tinggal di sini. Bumi sangat berbeda dengan planet-planet lainnya,inilah planet kehidupan. Segala makhluk hidup,hidup nyaman di sini.Semua kebutuhan hidup telah tersedia.Bumi sebagian kita menyebutnya 'planet surga' "Nikmat Tuhan mu yang mana lagi yg kmu dustakan ?"...

The Beauty of Nature

|0 komentar
13 Februari 2010 pukul 10:00

Kamu mau tau rahasia kulit halus ? Take a look around you, girl. Bumi kita ini kaya dgn bahan2 yg bikin kulit jd cantik. Kalau kamu kurang yakin, coba deh kumpulan resep2 ini dan rasakan sendiri hasilnya. Lakukan perawatan ini rutin dan jangan malas-malasan. Kalau mau kulit cantik harus usaha,donk!

Kulit mulus. Masker alpukat. Kamu perlu : 1 buah alpukat ukuran sedang. Hancurkan alpukat sampai halus, lalu oleskan merata di wajah. Diamkan 10-15 menit. Kemudian bersihkan dgn air hangat. Lakukan perawatan ini sebulan sekali atau 2 mingg sekali untuk kulit sangat kering.Kulit kering. Masker madu & ketimun. Kamu perlu :1 gelas madu (hangatkan botol madu di air panas supaya tak terlalu lengket dan kental). 10 tetes jeruk nipis & 1 buah timun, iris tipis dan masukan ke kulkas. Campurkan madu dgn jeruk nipis, lalu pijitkan ke wajah yg sudah dicuci dgn air hangat selama 15 menit. Bersihkan wajah dgn handuk kecil hangat dan keringkan dgn ditepuk-tepuk. Taruh irisan timun di seluruh wajah dgn rapi, biarkan sampai tak terasa dingin lagi. Lakukan perawatan ini dua minggu sekali.Kulit Berminyak. Masker telur & stroberi. Kamu perlu : 1 butir telur, stroberi secukupnya, hancurkan sampau halus. Pisahkan putih telur dari kuningnya, lalu campurkan dgn stroberi. Oleskan ke wajah, diamkan 10-15 menit, setelah itu bersihkan. Lakukan perawatan ini sebulan atau 2 minggu sekali untuk kulit sangat berminyak. Karena masker ini berguna menyerap minyak berlebih di kulit wajah.Body Scrub. Bagus dilakukan karena bikin kulit mulus dan tidak terlihat kusam. Scrub Pepaya. Kamu perlu: setengah buah papaya yg sudah matang, buang biji dan kulitnya. Potong papaya dan hancurkan dengan blender.Oleskan ke seluruh badan, lalu bungkus badanmu (bisa minta bantuan mama atau teman) dgn cling wrap.Diamkan 20 menit.Bilas badan dgn air hangat tanpa sabun. Lakukan perawatan ini sebulan sekali.Foot Scrub. Scrub untuk kaki ini bangus dilakukan supaya telapak kaki tetap mulus, bebas dari jammur dan wangi. Scrub Kemiri & madu. Kamu perlu : 10 kemiri, 3 sendok makan madu.Hancurkan kemiri secara kasar, lalu campurkan dgn madu. Oleskan pelembab terlebih dulu ke kaki agar licin, kemudian pijat kaki dgn menggunakan campuran scrub selama 5 menit. Cuci kaki samapai bersih. Lakukan perawatan seminggu sekali.Facial Scrub. Sabun cuci muka yg mengandung butiran halus dan penting dilakukan krn bisa mengangkat sel-sel kulit mati dan bikin wajah tak terlihat kusam. Ingat : membuat facial scrub tak boleh terlalu halus karena tak akan efektif dlm membersihkan wajah.Oke?. Scrub Gandum & Jus Anggur. Kamu perlu : setengah gelas gandum atau oatmeal dan seperempat gelas jus anggur. Campurkan gandum dgn jus anggur sampai berbentuk seperti adonan kental.Kalau terlalukering, tambahkan jus dan sebaliknya kalau terlalu encer, tambahkan gandum. Pijatkan secara merata ke wajah yg sudah dibasuh air hangat selama 5-10 menit, lalu cuci muka. Lakukan perawatan ini seminggu sekali.Rambut Kering. Masker Mayonnaise. Kamu perlu : mayonnaise secukupnya. Oleskan mayonnaise ke rambut yg basah dan diamkan selama 30 menit. Cuci rambut sampai bersih. Lakukan perawatan ini dua minggu sekali.Rambut tipis. Masker telur. Kamu perlu: 2 butir telur.Kocok telur, lalu pijatkan ke rambut yg basah selama 10 menit. Setelah itu cuci rambut sampai bersih. Lakukan perawatan ini seminggu sekali.Rambut Kusam. Masker Rambut. Kalau rambutmu sering bermasalah, kmu wajib melakukan perawatan masker rambut utk menjaga kesehatan rambutmu, supaya halus, bersinar dan tidak kering. Go ahead, give it a try!. Masker wortel. Kamu perlu : 2 buah wortel ukuran besar. Parut wortel, lalu pijatkan ke rambut yg basah. Gunakan shower cap supaya tdk berantakan dan diamkan selama 15-20 eit. Cci rambut sampai bersih. Lakukan perawatan ini 2 minggu sekali.
Sumber : Rubrik X-presi Edisi Beauty, Pontianak Post, Minggu 27 September 2009

SADAR DIRI, PEDULI LINGKUNGAN DAN CINTAI ALAM (Belajarlah dari Bencana)

|0 komentar
19 Februari 2010 pukul 18:56 ·

Introspeksi
 
Keharmonian Alam semesta akan terjaga jika manusia melestarikan lingkungan hidup

“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. Adz-Dzariyat : 20-21).

Sebagai bagian dari alam semesta, kita tentu sadar bahwa diri ini pernah mengalami proses kejadian dari perpaduan unsur materi dan non materi yang terkandung di alam ini. Merenung sejenak lebih baik untuk mengawali perbincangan kita tentang diri, tugas dan tujuan hidup di dunia ini. Saya yakin Anda memahami substansi yang kita maksudkan. Jika belum, silakan salami pribadi Anda, saatnya Anda pelajari diri Anda…,sekarang Tanya siapa Aku ?...dari mana Aku berasal ?...mengapa Aku dilahirkan ke dunia ?...untuk apa Aku hidup ?...ke mana jika Aku telah mati ?...Mungkin sulit untuk dijawab dengan untaian kata-kata. Cukup jiwa Anda yang tau. Kita adalah makhluk yang paling bertanggung jawab untuk menjawab makna kehidupan bersama alam semesta ini. Sebab potensi ruh, akal dan jasad ini adalah amanah dari-Nya. Kita mesti tahu diri, bersyukur telah diciptakan sebagai manusia dengan beragam talenta membaca alam semesta demi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup ini.

Lingkungan hidup & Keharmonian Alam

Pemeliharaan lingkungan merupakan penentu keseimbangan alam. Bahkan ilmu alam berulang kali mengajarkan bahwa semua komponen ekosistem, baik makhluk hidup maupun komponen alam lainnya, merupakan sebuah kesatuan yang harus berjalan seimbang dan tidak boleh timpang satu dengan yang lain. Manusia layak melakukan introspeksi atas berbagai potret bencana yang terjadi di belahan bumi belakangan ini. Sudahkah kita melakukan amanah sebagai pengendali ekosistem alam ?
Ataukah kerusakan demi kerusakan menjadi sebuah proses alami yang tidak terkendalikan ?
Alloh dalam AlQuran memfirmankan tentang dimensi alam semesta dalam beberapa perspektif. Dalam QS. al-Hadid [57]:4

“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian dia bersemayam di atas ´arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. dan dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”

Dalam ayat ini Alloh memaparkan bahwa secara makro alam semesta terpusat pada dua tempat, langit dan bumi, mungkin karena selama ini akal manusia masih sangat naïf untuk mampu menjangkau alam selain keduanya. Ini adalah ketetapan dari Alloh bahwa bumi sebagai objek dominan, selain pembicaraan seputar alam akhirat. Oleh sebab itu AlQuran mengilustrasikan kondisi bumi dan segala isinya pada ayat satu di antaranya :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”

Alloh menggariskan takdirnya atas bumi, pertama kalinya dengan memberikan segala fasilitas terbaik bagi semua penghuni bumi. Diciptakanlah lautan yang luas dengan segala kekayaan di dalamnya. Air hujan yang menghidupkan bumi setelah masa-masa keringnya. Belum cukup dengan menciptakan hewan, tumbuhan, angin dan awan di atmosfer sebagai teman hidup manusia.
Setelah selesai dengan penciptaannya, Alloh hanya menitipkan sebuah amanat kepada manusia, dalam QS. al-A’raaf [7]:56

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (Tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Setiap amanat mesti dijaga. Tapi manusia telah merusak dirinya dengan dosa setelah Alloh menancapkan tonggak syariat melalui panji-panjil rasulnya. Mengapa kita berani merusak bumi dan segala isinya padahal sekian banyak nikmat telah Alloh berikan kepada kita. Kerusakan moralitas agama menjadi awal mula sebelum ambisi duniawi menjadi penentu rusaknya tatanan lingkungan di atas muka bumi ini.

Masalah Lingkungan Hidup ?..atau Manusianya yang bermasalah ?..

1. Gangguan Sampah. Sampah merupakan problem lingkungan yang mungkin tak ada habis-habisnya. Budaya tertib sampah yang dicanangkan pemerintah ternyata belum mampu menyentil mental jorok tersebut. Jenis sampah semakin hari semakin beragam, sehingga proses penanganannyapun dengan metode yang beragam pula.

Di pedesaan, sampah relatif mudah ditangani lantaran lahan pembuangan masih mudah di dapat. Namun terkadang kecerobohan terjadi, selain menimbulkan bau tak sedap, beragam penyakit akan timbul akibat penumpukan sampah yang akhirnya menjadi sarang nyamuk. Berbeda dengan daerah perkotaan, selain lokasi pembuangan yang sulit didapatkan, minimnya daerah resapan air membuat sampah-sampah menggunung menyumbat saluran-saluran air hingga mengakibatkan genangan air bahkan banjir. Bagaimana mau bersih dan bebas dari sampah dan musibah jika masih membuang sampah sembarangan ?...kapan lagi kita mau hidup bersih?...memang masyarakat tidak sepenuhnya disalahkan, pemerintah atau pihak-pihak yang terkait bisa lebih ekstra melakukan penanganan sampah ini baik penyediaan lokasi pembuangan yang tepat, teknologi daur ulang yang baik dan tidak menimbulkan masalah baru misalnya dampak pembakaran sampah mengakibatkan polusi udara.

2. Air Kotor adalah Sarang Penyakit

Genangan air bisa timbul dari berbagai macam, bisa jadi akibat kecerobohan sebagian masyarakat yang minim tempat pembuangan. Atau akibat dari sisa-sisa air bah atau banjir yang kerap melanda kawasan tertentu. Genangan air yang berada di pinggiran pemukiman, empang-empang kering, atau di jalan-jalan umum, tidak hanya merusak keindahan dan menimbulkan bau tak sedap. Namun juga berpotensi menjadi sarang utama nyamuk-nyamuk pembawa penyakit. Hampir tiap tahun kita direpotkan dengan penyakit demam berdarah, penyakit yang kerap kali merenggut nyawa manusia. Nyamuk Aedes aegipty sebagai penyebar penyakit ini suka berkembang biak pada genangan-genangan air.

Dengan begitu kita pahami bahwa pemanfaatan air serta pembuangannya harus selalu mengutamakan prinsip-prinsip kesehatan maupun keamanan bagi diri sendiri maupun orang lain. Hal ini mesti kita lakukan bahu-membahu dalam mengatasi setiap permasalahan lingkungan demi kebaikan kehidupan bersama.

Berbuat baik pada Alam adalah Solusi terbaik

Sia-sia saja jika perbincangan kita di atas tidak ada tindak lanjutnya.Maksudnya gak omdo (omong doank). jadi apalah artinya sebuah catatan, jika tak ada satu pun aksi/gerakan penyelamatan alam yg bisa kita lakukan. Sekecil apapun yg dilakukan,yakinlah bahwa itu adh langkah awal kita berkomitmen untuk peduli dengan lingkungan. Membuang sampah pada tong sampah adh perkara sepele,namun tidak semua orang mampu melakukannya. Begitu pula hal-hal lainnya. mulai dari diri, awali dengan hal yang kecil & mulai dari sekarang. Niat yang baik akan berbuah kebaikan.

(Disarikan dari sumber : Fachruddin M. Mangunjaya dkk, 2007. Menanam Sebelum Kiamat : Islam, Ekologi dan Gerakan Lingkungan Hidup, Yayasan Obor Indonesia : Jakarta, h. 9-23)

Belajar dari Alam

|0 komentar

“Tuhan menampilkan dirinya pada keharmonisan apa saja yang ada”. Albert Einstein.

 Allah menciptakan alam semesta jagat raya ini dengan menempatkan khalifah, sebagai wakil-Nya untuk mengurus ala mini. Meskipun para malaikat ragu dengan kepemimpinan manusia, Allah Mahatahu. Di dalam Al-Quran diceritakan,
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.’ Mereka berkata, ‘Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu? Dia berfirman, ‘Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS.Al-Baqarah[2]: 30).
Allah memberi manusia mandat mengurus alam raya ini karena Ia telah memberi kepada manusia satu alat, yaitu akal. Akal adalah kemampuan manusia untuk bernalar. Dengan akal, manusia dapat menghimpun ilmu pengetahuan untuk mengatur alam ini. Bukankah ketika menunjukkan kepada malaikat tentang kelebihan Adam, Allah meminta Adam menyebutkan nama-nama benda? Ilmu pengetahuan yang didapat dari nalar berpikir adalah salah satu keunggulan manusia. 
Mengapa dengan akal manusia diberikan amanat besar itu? Allah Mahatahu bahwa tanpa petunjuk-Nya manusia akan tersesat. Dengan petunjuk tersebut manusia menjadi khalifah yang mampu membawa dunia ini menjadi lebih baik, rahmatan lil ‘alamin.
Allah memberikan petunjuk-Nya dalam dua bentuk. Pertama, petunjuk ini sering disebut dengan ayat-ayat kauniyah. Al-Kaun artinya alam semesta. Ayat-ayat kauniyah adalah petunjuk Allah yang melekat pada alam raya ini, yaitu sesuatu yang tidak diwahyukan, tidak melibatkan manusia, manusia tidak masuk sebagai parameter. Hukum-hukum yang ada di alam raya ini kemudian ditemukan oleh manusia (sekali lagi hokum tersebut bukan diciptakan, semisal Einstein tidak menciptakan rumus  , tapi menemukannya. Newton tidak menciptakan hokum grafitasi tapi menemukannya dan sebagainya). Jadilah beberapa hukum dalam ilmu alam dan ilmu sosial yang kita kenal sekarang ini.
Petunjuk Allah yang kedua sering disebut dengan ayat-ayat qauliyah. Al-Qaul artinya perkataan. Ayat qauliyah artinya petunjuk Allah yang berupa firman-firman-Nya yang terdapat dalam kitab suci, khususnya Al-Quran. Di dalam ayat qauliyah ini manusia menjadi parameter. Sebab, keberadaan petunjuk ini (baca: kitab suci) pada dasarnya untuk menjadi petunjuk kehidupan manusia (way of life).
Kali ini, kita hanya membahas tentang petunjuk Allah yang pertama, yaitu ayat-ayat kauniyah. Kita harus belajar dari alam untuk menggali sebanyak mungkin hikmah yang Allah sebar di dalamnya.Tugas manusia, dengan akal yang diberikan-Nya adalah mempelajari alam, mengeluarkan ilmu dan hikmah di dalamnya untuk kepentingan kesejahteraan dan keselamatan manusia. 
Jika seseorang memahami betul-betul tentang keteraturan alam dan hukum-hukum yang berlaku di dalamnya, maka dengan hidayah Allah ia akan menuju pada Islam. Allah justru memerintahkan kita untuk merenungi, memikirkan, mentadaburi alam raya ini untuk semakin mendekatkan  kita kepada-Nya.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lingdungilah kami dari azab neraka.” (Ali ‘Imran: 190-191)
Selain diberikan akal, manusia diberikan pula seperangkat alat untuk mendeteksi alam, yaitu pancaindra. Mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung membau, lidah mengecap, tangan meraba. Semua data dan informasi yang kita serap dari pancaindra kita merupakan petunjuk Allah pada ayat-ayat kauniyah. Jika apa yang didapat dari pancaindra tersebut ditambah dengan pengalaman empiris, tersusun dengan rapid an sistematis, jadilah sebuah ilmu. Ilmu yang berulang-ulang tanpa adanya perubahan dari masa ke masa merupakan sebuah sunatullah.
 
Ilmu pada dasarnya adalah sunatullah, hukum alam. Ilmu tentang alam raya ini akan memudhkan dan menambah keyakinan seseorang tentang keberadaan Tuhan. Dengan hokum alam, Allah hendak mengaja manusia bahwa di luar alam semesta ini ada Sang Maha Pencipta, Sang Mahakuasa. Maka Ia menetapkan hukum-hukumnya pada alam semesta ini.
Alam memberikan banyak rahasianya untuk diambil sebesar-besarnya manfaat bagi manusia. Dengan mempelajari bagaimana burung terbang akhirnya manusia dapat membuat pesawat terbang. Dengan mempelajari gerak jatuh manusia dapat menemukan hokum gravitasi. Tak terhitung bagaimana alam telah mengajarkan kepada manusia kemudahan-kemudahan hidup, baik dari alam makrokosmos maupun mikrokosmos. Semua itu telah mencengangkan manusia, terutama di abad-abad terakhir setelah terjadinya revolusi teknologi. Led Adleman dari Universitas Southern di Los Angeles mengatakan bahwa satu gram DNA dapat menampung informasi sebanyak satu triliun CD (Compact Disc). Gere Myers, seorang ilmuwan yang dipekerjakan pada Human Genome Project mengatakan hal berikut ini ketika berhadapan dengan penataan menakjubkan DNA yang ia saksikan, “Apa yang sungguh mengejutkan saya adalah arsitektur kehidupan…Sistemnya begitu rumit. Seperti hal itu telah dirancang…Ada kecerdasan maha hebat di sana…” Katanya dalam San Fransisco Chronicles, 19 Februari 2001 sebagaimana dikutip Harun Yahya.
Masih tentang DNA, fakta paling mengejutkan adalah keberadaan informasi genetik yang terkodekan (berupa sandi) sudah pasti tidak dapat dijelaskan dalam istilah-istilah materi dan energy atau hukum-hukum alamiah. Dr. Werner Gitt, professor di Institut Fisika dan Teknologi Federal Jerman mengatakan, “Sebuah system pengkodean (sistem sandi) selalu merupakan hasil dari suatu proses mental… perlu ditegaskan bahwa sandi saja tidak mampu memunculkan kode apa pun. Seluruh pengalaman menunjukkan bahwa dibutuhkan sebuah wujud yang mampu berpikir yang dengan kehendaknya sendiri menggunakan kemauan bebasnya, kemauan memperoleh pengetahuan dan kemampuan berkaryanya…belum pernah ada hokum alamiah yang dengannya materi dapat memunculkan informasi, belum pernah ada pula proses fisika atau fenomena materi yang dapat melakukan hal ini.”
Itu baru dari ilmu biologi. Belum lagi ilmu fisika, astronomi, kedokteran, kimia, matematika dan ilmu-ilmu social. Semuanya mengajarkan manusia bahwa ala mini ada karena diciptakan oleh Yang Maha Pencipta untuk manusia. Allah telah menundukkan alam semesta ini agar bermanfaat bagi manusia. Silakan buka QS.al-Hajj:36,65, Luqman: 20, az-Zukhruf: 13, al-Jatsiyah: 12.
Kurang lebih ada 13 ayat yang menyebutkan bahwa Allah telah menundukkan ala mini agar manusia dapat hidup dengan aman dan sejahtera. Jika demikian, sungguh keterlaluan manusia yang tidak mau bersyukur.
Manusia menggali rahasia alam dengan menggunakan ilmu. Mereka melakukan pengamatan, observasi, penelitian, survei, pembahasan, diskusi, debat, dan segala macam cara untuk menemukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di akhir penghujum abad 20 inilah teknologi berkembang sangat pesat. Ilmu pengetahuan telah tersusun dengan sistematis, teknologi berkembang dengan canggih dan hamper semua konstanta-konstanta alam (terutama yang berhubungan dengan ilmu fisika) dapat terpecahkan.
Berkaitan dengan keteraturan alam semesta ini Albert Einstein menyatakan, “Tuhan menampilkan dirinya pada keharmonisan apa saja yang ada.” Betul. Seluruh alam semesta beserta isinya ini diciptakan Allah secara harmonis, sehingga Ia akan ‘muncul’ dalam keharmonisan makhluk yang diciptakan-Nya itu. 
Alam mikrokosmos pun demikian. Dengan bantuan alat mikroskop electron maka kita bisa mengamati sel-sel tubuh. Contohnya DNA, tidak hanya teratur dan seimbang, tapi juga rumit sehingga tidak bisa dicontoh secara tepat oleh makhluk. Itulah logika berpikir sederhana, bahwa keteraturan dan kerumitan seperti itu, mustahil tanpa ada yang mengendalikan. Bahkan tanpa mengetahui sedalam itupun, dengan hanya bertafakur tentang alam ini manusia normal akan meyakini bahwa Tuhan itu ada, yaikni Allah swt.
Alam selalu memberikan pelajaran berharga bagi manusia. Bagi siapa yang sudi mengamati, merenung, berpikir, dan menyelami lebih dalam insya Allah akan mendapatkan hikmah yang luar biasa darinya. Allah telah memberikan ilmunya baik pada alam makrokosmos, mikrokosmos, termasuk di dalam diri manusia ini sendiri. (buka QS. Fushshilat: 53).
Born to Kill
Born to kill? Sadis amat? Siapakah mereka? Ya, membaca judul di atas serasa kita menghadapi pembunuh bayaran, pembunuh bertangan dingin yang sangat kejam, tak berperikemanusiaan. Serasa kita menyaksikan tayangan-tayangan televisi di siang hari yang mengungkap kejahatan kriminal yang ditangani polisi. Tentu maksudnya bukan ke sana. Ada memang makhluk Allah yang dilahirkan untuk membunuh dalam arti memangsa. Bukankah manusia pun demikian? Bukankah manusia juga membunuh hewan untuk menjadikannya makanan?
Sekali lagi, alam memang penuh keajaiban. Alam mengajarkan kepada manusia banyak hal yang bermanfaat baginya, dengan catatan manusia itu mau merenungkan dan memahami hikmah yang terkandung di dalamnya. Setiap peristiwa di ala mini hadir sebagai pelajaran buat manusia. Sebab, Allah memang menyediakan ala mini untuk manusia, sebagai khalifah fil ardh.
Lantas, mengapa ada makhluk yang saling memangsa? Pertama, sunatullah menunjukkan bahwa demikianlah mereka untuk kelangsungan alam itu sendiri. Maka kita mengenal istilah predator. Ada hewan yang memangsa hewan lain agar dapat melangsungkan kehidupannya. Allah sudah mengatur hal itu. Hewan pemangsa biasa disebut dengan karnivora, hewan pemakan daging. Sedangkan hewan yang dimangsa biasanya bukan pemangsa daging, tapi pemangsa tumbuhan atau disebut dengan herbivora.
Oleh karena itu perlu dijaga keseimbangan alam, antara hewan dan tumbuhan. Manusia tidak boleh merusak ekosistem yang telah berjalan. Keseimbangan alam inilah yang bisa membuat ala mini berlanjut secara alami. Salah satu proses saja terputus maka rantai yang lain akan terputus. Alam menjadi tidak seimbang dan habislah populasi di sana. Sebagai contoh, harimau memangsa rusa. Rusa memakan tanaman. Ketika tanaman dibabat habis oleh manusia, hutan ditebang, kawasan dijadikan perumahan atau pertokoan, maka rusa kehabisan makanan. Tanpa makanan ia akan mati. Lama kelamaan populasi rusa menjadi berkurang. Harimau, sang pemangsa rusa pun kehilangan makanannya. Dan pada gilirannya, harimau pun mati dan punah.
Kedua, mengapa ada hewan yang memangsa hewan lain? Agar dalam peristiwa itu manusia mengambil pelajaran yang berharaga di dalamnya. Dari sana bisa diamati aspek fisiologi hewan tersebut dan juga aspek perbuatan hewan satu dengan hewan yang lain.
Salah satu pelajaran yang berharga adalah ada perbuatan-perbuatan hewan yang justru menjadi contoh agar tidak dilakukan oleh manusia. Bahkan hewan menjadi suatu sebutan yang manusia akan marah jika dilekatkan pada dirinya. Kita mengenal ada orang mengumpat dengan menyebut manusia dengan nama hewan menunkukkan betapa kemarahan orang tersebut sudah memuncak. Seringkali hewan dipakai manusia untuk mencirikan perbuatan-perbuatan buruk. Padahal hewan tersebut, katakanlah anjing, babi, ular, buaya,kadal, dan sebagainya tidak punya salah apa-apa. Tapi itulah kenyataan bahwa ada perbuatan hewan yang buruk di mata manusia sehingga jika dilakukan oleh manusia maka statusnya akan seperti hewan tersebut, walaupun kadangkala tidak tepat benar.
Ada juga perbuatan-perbuatan hewan yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia, karena tergolong nista. Sebut saja saling membunuh untuk mendapatkan sesuatu, misalnya berebut makanan. Manusia yang saling membunuh untuk mendapatkan sesuap nasi, sama perilakunya dengan hewan. Kita sering membaca di Koran-koran kuning, bagaimana hanya karena uang seribu rupiah, nyawa bisa melayang. Hanya karena berebut lahan parker, golok berbicara. Hanya karena setoran kurang, warung diobrak-abrik, dan sebagainya. Manusia yang berbuat seperti itu, di mata manusia pada umumnya dianggap nista atau sekelas dengan hewan. Itulah hikmah yang bisa diambil dengan mempelajari perilaku hewan.
Pelajaran lain, misalnya ada hewan yang memakan apa saja. Makanan baik dimakan, bukan makanan juga dimakan. Bahkan kotoran pun dimakannya pula. Itulah hewan yang bernama babi. Hewan seperti ini bisa menjadi ibarat bagi manusia yang doyan dengan segala makanan, baik halal maupun haram. Orang seperti ini sudah sama dengan hewan pemangsa segala tadi. Bahkan, secara nonfisikpun sering diibaratkan demikian, yaitu selain makan makanan yang haram-haram, besi pun dimakan. Beton pun dimakan. Aspal pun dimakan. Tentu bukan dalam arti yang sebenarnya, namun mengandung kiasan bahwa ia mengurangi takaran semen, besi, aspal dan sebagainya untuk kepentingan pribadi, tanpa mempedulikan keselamatan orang lain yang berada di bangunan yang tengah ia bangun. Orang yang makannya seperti hewan disebut orang kafir oleh Allah. Dalam Al-Quran dikatakan,
“Sungguh, Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir menikmati kesenangan (dunia) dan mereka makan seperti hewan makan; dan (kelak) nerakalah tempat tinggal bagi mereka.” (Muhammad:12)
Ketika manusia melihat kucing, ayam, atau kambing kawin di depan umum, kita yang melihat merasa risih. Namun di zaman modern yang akhlaknya sudah rusak ini, terutama di negeri Barat, manusia melakukan hubungan seksual di muka umum sudah bukan menjadi hal yang tabu. Mereka melakukan hal tersebut dengan direkam kamera, lalu diedarkan. Film atau tayangan tersebut disaksikan oleh banyak orang. Kalau hewan melakukan hal itu sebagai sesuatu yang biasa, manusia melakukan hal itu adalah suatu kenistaan dan bejat akhlaknya. 
Allah banyak menggambarkan perilaku manusia yang sesat dengan sebutan hewan. (tafakkuri QS. Al-Anfal:20-22, 55, QS. Al-A’raf:179).
Ada yang menarik dari fenomena hewan yang born to kill. Manusia bahkan tidak lazim memandangnya. Fenomena hewan ini cukup unik. Kita bisa menyaksikan kejadian-kejadian seperti dalam saluran Discovery Channel atau saluran ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah fenomena perkawinan hewan belalang. 
Belalang dewasa yang melakukan hubungan seksual, ketika usai sang belalang betina memakan belalang jantan pasangannya. Begitu selesai proses hubungan seksual, kepala pasangannya langsung dicaplok dan dimakan keseluruhan. Bagi manusia awam, hal ini terasa aneh dan tidak lazim. Bisa jadi disebut sebagai hewan yang super kejam. Belalang jantan sudah memberikan kenikmatan kepada belalang betina, namun usai hal itu justru belalang betina memakannya. Jika tidak mengetahui rahasia di dalamnya, kita akan menyebut belalang betina, “Kejam dan tidak tahu berterima kasih.”
Ternyata, orang yang mengamati hal ini menemukan rahasia di balik “kekejaman” belalang betina. Pada saat berhubungan seksual, tenaga belalang betina terkuras habis karena pada saat itu langsung terjadi proses pembuahan. Ternyata, di dalam tubuh belalang jantan terdapat sumber protein yang sangat dibutuhkan belalang betina untuk kelangsungan hidupnya dan hidup janin yang dikandungnya. Jika belalang jantan meninggalkan belalang betina begitu saja maka ia akan mati karena kekurangan makanan. Tentu saja kematian belalang betina tersebut akan menyebabkan kematian pula pada janin yang dikandungnya. Jadi “pengorbanan” belalang jantan tadi ditujukan untuk kelangsungan hidup dan reproduksi belalang. Sungguh sebuah rahasia yang luar biasa. Bagi seorang muslim yang selalu berdzikir kepada Allah.
Apa hikmah yang terkandung di dalam fenomena born to kill hewan belalang ini? Tentu bukan perbuatan istri yang membunuh suami setelah melakukan hubungan seksual. Memang jika ada yang demikian manusia bisa menyebutnya dengan “sadis” dan “kejam”. Namun seperti disebut di atas, belalang jantan berkorban agar terjadi regenerasi pada hewan tersebut. Kenyataan seperti itu sebenarnya kita dapati pada diri manusia. Seorang ayah atau kepala keluarga biasanya akan berjuang keras agar kehidupan anak-anaknya menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Seorang ayah akan memperhatikan sanga anak mulai dari janin hingga dewasa. Dia berusaha mencari nafkah untuk kehidupan keluarganya kalau perlu sampai menyerempet hal-hal yang berbahaya. Itulah pengorbanan seorang ayah kepada keluarganya sebagaimana belalang jantan selepas berhubungan badan dengan belalang betina.
Fenomena born to kill lainnya yang hampir mirip adalah komodo. Komodo betina setelah melahirkan anaknya maka sang anak dimakan oleh induknya. Sepintas terasa sadis dan tidak “berperikebinatangan”. Tapi, seperti belalang jantan di atas, sang anak dikorbankan untuk makanan ibunya agar ibunya tidak mati. Sebab melahirkan anak komodo membutuhkan banyak tenaga, ibaratnya menguras tenaga sampai habis tak tersisa. Jika tidak ada makanan pada waktu itu juga maka matilah sang induk. Dan makanan yang ada di dekatnya adalah sang anak yang baru dilahirkan. Memang komodo tidak melahirkan satu anak, tapi bisa beberapa sehingga satu anak “berkorban” untuk kelangsungan hidup induk dan anak-anak yang lainnya.
Hikmah yang didapat adalah soal pengorbanan. Itulah cara bertahan hidup bagi hewan-hewan tersebut agar mereka survive di alam raya ini. Allah sudah mengatur demikian. Jika belalang betina itu memakan belalang jantan, induk komodo memakan anaknya, itu adalah rezeki bagunya. Sebab Allah sudah menyatakan di dalam Al-Quran,
“Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (Hud: 6)
Ternyata dari alam, sedikit saja kita ambil satu fenomena sudah banyak pelajaran atau hikmah tang terkandung di dalamnya. Dengan mengamati keseluruhan fenomena alam sudah seharusnya keimanan pada diri manusia menjadi tebal, bertambah yakin bahwa Allah-lah Sang pengatur Alam semesta. Allah telah “menghadiahkan” alam ini kepada manusia dengan tujuan agar manusia selalu bersyukur kepada-Nya. Wujud kesyukuran itu adalah mengemban tugas sebagai khalifah di muka bumi, yaitu menjaga dan melestarikan alam untuk kelangsungan kehidupan di muka bumi.

Sumber inspirasi Palgunadi T. Setyawan, 2009. Menapaki Jalan Mendaki: Sebuah Renungan tentang Alam, Manusia, dan Kehidupan, Jakarta: Gema Insani, h. 5-56 (dengan sedikit resume & gubahan teks oleh “pemulung inspirasi” tanpa menghilangkan maknanya).

Power Of Water

Nature,Animation

Nature Musical


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
 
Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates